BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Kemungkinan perkembangan tersebut masih akan terus berlanjut seiring
dengan perkembangan manusia. Apalagi pada masa era globalisasi dunia
semacam ini yang kita alami sekarang. Situasi dan kondisi semacam ini sering
kali membawa perubahan terhadap pola pikir manusia terutama bagi mereka yang
dangkal dalam pemahaman agamanya terhadap agama, akibatnya nilai – nilai kehidupan
terutama nilai moral agama makin terabaikan oleh masyarakat. Kebanyakan mereka
mencurahkan segala daya dan upaya untuk mencapai kemajuan ilmu dan teknologi
sebagai wahana untuk mencukupi kebutuhan meteri kehidupannya, sementara mereka
lupa pada pembinaan kepribadian manusia, sehingga mereka kehilangan pegangan
batin walaupun kekayaan materi berlimpah ruah. Yang lebih tragis lagi adalah
dikalangan generasi muda banyak timbul kegoncangan dan kegelisahan rohani.
Oleh
karena itu harus dicari jalan keluarnya, salah satunya terhadap anak – anak
yang masih bersih dan mudah dibentuk. Pendidikan yang menanamkan keimanan dan
ketaqwaan yang berintikan pada ajaran Al-Qur’an. Sebab dengan inilah generasi
muda dapat diselamatkan. Dan jika berpedoman kepada Al-Qur’an adalah merupakan
obat yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit moral yang telah melanda
masyarakat, terutama generasi muda saat ini.
Oleh
karena itu hampir semua orang tua muslim merasa mempunyai tanggung jawab besar
kepada anak untuk memberikan keterampilan dalam membaca al-Qur’an. Dengan
adanya tanggung jawab inilah, banyak orang tua yang memasukkan anaknya
kelembaga yang di dalamnya mengajarkan keterampilan membaca al-Qur’an, syaitu
di lembaga – lembaga pendidikan keagamaan non formal seperti TPQ, lembaga
diniyah serta musola dan masjid – masjid. Untuk itu dalam makalah
ini kami akan membahas tentang salah satu metode pembelajaran Al-Qur’an
kontemporer yaitu AN Nahdliyah (An Nahdiyyah), secara ringkas, yang akan
dibatasi dengan rumusan masalah berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan metode?
2. Apakah pengertian secara Istilah An
Nahdliyah tersebut ?
3. Bagaimana latar belakang lahirnya
Taman Pendidikan Al-Qur’an An-Nahdiyah?
4. Bagaimana sejarah singkat metode
An-Nahdiyah?
5. Bagaimana penjelasan/deskripsi
metode An Nahdliyah ?
6. Apakah kelebihan dan kekurangan
metode An Nahdliyah ?
7. Bagaimana langkah-langkah metode An
Nahdliyah ?
8. Bagaimanakah cara pengaplikasian
metode An Nahdliyah ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian metode
2. Dapat mengetahui pengertian secara
Istilah metode An Nahdliyah;
3. Dapat mengetahui deskripsi metode An
Nahdliyah;
4. Dapat mengetahui latar belakang
lahirnya Taman Pendidikan Al-Qur’an Annahdiyah
5. Dapat mengetahui sejarah singkat
metode Annahdiyah
6. Dapat mengetahui kelebihan dan
kelemahan metode An Nahdliyah;
7. Dapat mengetahui langkah-langkah
metode An Nahdliyah;
8. Dapat mengetahui pengaplikasian
metode An Nahdliyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode
Ditinjau dari segi etimologi, Methode berasal dari bahasa
Yunani, yaituMethodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ‘‘metha’’ yang
berarti melalui atau melewati, dan ‘’hodos’’ yang
berarti jalan atau cara. Maka methode memiliki arti suatu jalan yang dilalui
untuk mencapai tujuan. Dalam
bahasa Inggris dikenal dengan term method dan way yang
diterjemahkan dengan metode dan cara. Sedangkan dalam bahasa Arab , kata metode
diungkapkan dalam berbagai kata seperti al-thariqah, al – manhaj, dan
al – wasilah.. Al – thariqah berarti jalan, al – Manhaj berarti sistem
sedangkan al – Wasilah berarti mediator atau perantara. Dengan demikian, kata
Arab yang paling dekat dengan arti methode adalaha Al- thariqah. Sedangkan
methode ditinjau dari segi termonolgi ( istilah ) adalah “jalan yang
ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam
lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya”.
B.
Pengertian
Istilah An Nahdliyah
Metode
An-Nahdiyah adalah salah satu metode membaca Al- Qur’an yang
muncul di Kabupaten Tulugalung, Propinsi Jawa Timur. Metode ini disusun oleh
sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Tulungagung.
Ditinjau
dari segi arti, An-Nahdliyah adalah sebuah kebangkitan. Istilah ini digunakan
untuk sebuah metode cepat tanggap membaca Al-Qur’an yang dikemas secara
berjenjang satu sampai enam jilid.Istilah Cepat Tanggap Belajar Al-Quran
An-Nahdliyah dikarenakan memang metodeloginya menggunakan sistem klasikal
penuh. Cara belajar dengan menggunakan hitungan ketukan stik secara berirama.
Lahirnya metode ini didasari oleh
beberapa pertimbangan, diantaranya :
1. kebutuhan terhadap metode yang cepat
dapat diserap oleh anak dalam belajar membaca al-Qur’an sangat dibutuhkan
karena padatnya kegiatan yang dimiliki oleh hampir setiap anak yang sedang
menempuh jenjang pendidikan sekolah formal.
2. Kebututuhan terhadap pola
pembelajaran yang berciri khas Nahdliyin dengan menggabungkan nilai salaf dan
metode pembelajaran modern.
3. Pembelajaran di TPQ terkait dengan
pembelajaran pasca TPQ (Madrasah Diniyah) sehingga keberhasilan di TPQ akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di Madrasah Diniyah serta pemahaman
ilmu-ilmu agama yang lebih luas.
Dalam
proses belajar mengajar An-Nahdliyah ada beberapa istilah, yaitu guru tutor,
guru yang menyampaikan materi (guru yang paling fasih dan paling bagus di
antara guru yang lain) dengan ciri khasnya stik (tongkat) sebagai panduan
titian murottal sebagai ganti harkat (isyarat gerakan jari). Guru privat
bertugas membina, mengevaluasi, dan memberi prestasi kepada santri. Syarat
untuk bisa mengajar An-Nahdliyah di antaranya bisa membaca Al-Qur’an dengan
baik, mempunyai loyalitas yang tinggi, dan sudah pernah mengikuti training.
C.
Latar
Belakang Lahirnya Taman Pendidikan Al-Qur’an Anahdiyah
Majalah terkemuka Amerika Serikat
pernah memberitakan bahwa salah satu hal yang memengaruhi sulitnya proses
kristenisasi di Indonesia adalah adanya kegiatan Taman Pendidikan Al Qur’an
(TPQ). Karena lembaga ini memang betul-betul menanamkan doktrin agama yang
sholid sejak usia dini. Selain itu, mereka juga memperkenalkan berbagai atribut
agama, serta menanamkan nilai-nilai keislaman pada setiap generasi muslim
lebih-lebih tentang cara baca kitab suci al qur’an yang merupakan pedoman hidup
setiap umat islam.
Di negara Indonesia sendiri banyak
sekali berkembang metode-metode yang dipakai sebagai media pembelajaran
dalam Taman Pendidikan Al qur’an. Salah satu metode tersebut adalah
metode an-Nahdliyah. Metode ini lahir dari Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
Tulungagung bersama dengan para kyai dan para ahli di bidang pengajaran
al-Qur’an. Metode tersebut diberi nama ”Metode Cepat Tanggap Belajar
Al-Qur’an An-Nahdliyah”. Lahirnya metode tersebut didasari
oleh beberapa pertimbangan[1]
1. Kebutuhan terhadap metode yang cepat
dapat diserap oleh anak dalam belajar membaca al-Qur’an sangat dibutuhkan
karena padatnya kegiatan yang dimiliki oleh hampir setiap anak yang sedang
menempuh jenjang pendidikan sekolah formal.
2. Kebututuhan terhadap pola
pembelajaran yang berciri khas Nahdliyin dengan menggabungkan nilai salaf dan
metode pembelajaran modern.
3. Pembelajaran di TPQ terkait dengan
pembelajaran pasca TPQ (Madrasah Diniyah) sehingga keberhasilan di TPQ akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di Madrasah Diniyah serta pemahaman
ilmu-ilmu agama yang lebih luas.
Dalam perjalanannya yang tidak
begitu lama, bisa dikata perkembangan metode An Nahdliyah tergolong pesat.
Sejak berdiri pada tahun 1991 M. hingga sekarang metode An Nahdliyah telah
berkembang pesat dan diterapkan di berbagai daerah. Tidak hanya di Kabupaten
Tulungagung saja, tetapi juga kabupaten-kabupaten lainnya, baik di Jawa maupun
luar Jawa bahkan metode An nahdliyah telah smenyebar hampir ke seluruh penjuru
nusantara.
D.
Sejarah Singkat Berdirinya Metode
Annahdiyah
Berbicara
tentang An Nahdliyah tentunya tidak akan lepas dari tokoh sentral berdirinya
metode tersebut yakni KH. Munawwir Kholid. An nahdliyah lahir karena
keprihatinan Kiai Munawwir melihat anak-anak kecil termasuk putra-putri kiai
yang mengaji di surau-surau. Mereka belajar menggunakan metode yang bukan
berasal dari kultur pesantren. Hal ini bila diteruskan, maka akan menggeser
sistem berpikir mereka. Berangkat dari hal tersebut, akhirnya timbullah niat
dalam hati Kiai Munawwir Kholid untuk menciptakan suatu metode cepat belajar al
qur’an yang bercirikan ke-Nahdlotul Ulama (NU)an.
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
merupakan Badan Otonomi NU yang menangani bidangpendidikan, baik pendidikan
formal maupun non-formal.
Termasuk pendidikan formal adalah MI/SD, MTs , MA/SMA
yang bernaung di bawah panji NU.
Adapun pendidikan non-formal
meliputi TPQ, Madrasah Diniyah, dan Pondok Pesantren.
Namun,
berkat kegigihan Kiai Munawwir, akhirnya dalam waktu yang relatif panjang,
terbentuklah Metode An Nahdliyah. Dalam perjalanannya, An Nahdliyah sempat ber’metamorfosis’(berubah/berganti
nama) sebanyak tiga kali, yaitu : pertama : bernama
Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif (format disusun PCNU Tulungagung pada tahun
1985). Kedua,Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif
Qiroati (dengan meminta izin muallif qiro’ati untuk dicetak).Dan ketiga, Metode
Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif An Nahdliyah (mulai dicetak pada tahun 1991).
Adapun tempat yang sering digunakan untuk membahas format dan perkembangan
metode An Nahdliyah adalah musholla lembaga ma’arif Tulungagung.
Sebelum
metode ini bernama An Nahdliyah, pada suatu ketika atas petunjuk setelah
bermunajat kepada Allah SWT. Kiai Munawwir Kholid berjalan ke arah utara yang
pada akhirnya beliau bertemu dengan Kiai Syamsu Dluha. Dari pertemuan
itu, terjalinlah ikatan persaudaraan yang kuat diantara keduanya yang
pada akhirnya menghasilkan beberapa materi rumusan-rumusan yang menjadi
bahan penyusunan kitab Metode Cepat Tanggap Belajar Al Qur’an An Nahdliyah.
Dengan dibantu oleh Kiai Syamsu Dluha dan kiai-kiai yang lain akhirnya Kiai
Munawir Kholid menggagas untuk membuat metode baru. Beliau bersama
sahabat–sahabat beliau membentuk team perumus yang beranggotakan antara
lain:
1. Kyai Munawir Kholid
2. Kyai Manaf
3. Kyai Mu’in Arif
4. Kyai Hamim
5. Kyai Masruhan
6. Kyai Syamsu Dluha
E.
Penjelasan/Deskripsi
Metode An Nahdliyah
Metode ini
merupakan metode pengembangan dari metode Al-Baghdadi maka materi pembelajaran
Al-Qur’an tidak jauh berbeda dengan metode Qiraati dan Iqra. Dan perlu
diketahui bahwa pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan
keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran Al-Qur’an
pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”. Dalam metode ini buku
paketnya tidak dijual bebas bagi yang ingin menggunakannya atau ingin menjadi guru
pada metode ini harus sudah mengikuti penataran calon guru metode An-Nahdliyah.
Metode ini di
kembangkan dengan maksud agar :
1. Tumbuh sikap
kebangkitan kembali untuk belajar dan mengajar Al-Qur’an
2. Tumbuh sikap
cepat dan tanggap dalam belajar dan mengajar Al-Qur’an.
Adapun ciri
khusus metode ini adalah :
1. Materi
pelajaran disusun secara berjenjang dalam buku paket 6 Jilid.
2. Pengenalan
huruf sekaligus diawali dengan latihan dan pemantaban makhorijul huruf dan
sifatul huruf.
3. Penerapan
qoidah tajwid dilaksanakan secara praktis dan dipandu dengan titian
murotal,
4. Santri lebih
dituntut memiliki pengertian yang dipandu dengan asas CBSA melalui pendekatan
ketrampilan proses.
5. Kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan secara klasikal untuk tutoria
dengan materi yang sama agar terjadi proses musafahah
6. Evaluasi
dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutan
7. Metode Ini
merupakan pengembangan dari Qoidah Baghdadiyah
F.
Kelebihan dan Kekurangan Metode An
Nahdliyah
Kelebihan yang
terdapat dalam metode An Nahdliyah antarab lain adalah :
1. Mudah dipahami
oleh anak-anak., karena dalam metode ini anak-anak diajak untuk melagukan saat
belajar Al-Qur’an, sehingga dapat diterima oleh otak anak maupun orang dewasa
pada umunya.
2. Semua santri yang belajar lebih
cepat tanggap, konsentrasi, dan mudah dikendalikan, juga menyenangkan.
3. Melatih hubungan sosial, kerjasama,
dan kekompakkan anak atau peserta metode An Nahdliyah, karena dalam proses
pembelajran ini dituntun secara bersama-sama untuk mengikuti ucapan guru, dan
instrument yang digunakan oleh guru tersebut.
Selain
mempunyai kelebihan, metode An-nahdiyah pun mempunyai kelemahannya antara lain
sebagai berikut :
1. Dengan metode ini, guru memberi
contoh, santri mendengarkan lalu menirukan, sehingga terkesan lebih aktif guru
dari pada santrinya.
2. Tidak semua orang bisa
mengajarkan/memakai metode ini, karena hanya untuk orang yang mempunyai
persyaratan bisa membaca Al-Qur’an dengan baik,
3. Mempunyai loyalitas yang tinggi, dan
sudah pernah mengikuti training.
4. Didalam metode
ini harus memakai waktu yang lama, karena mempunyai jilid yang banyak, setelah
selesai 6 jilid tersebut harus melanjutkan ke tingkat selanjutnya.
5. Santri tidak bisa berkreasi sendiri
dengan cara yang ia suka, karena harus mengikuti peraturan dan tata cara yang
sudah ada.
G.
Langkah-langkah Metode An Nadliyah
Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang
harus diselesaikan oleh para santri yaitu :
1. Program buku
paket
Program buku
paket ( PBP ) , program awal yang dipandu dengan buku
paket Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an An Nahdilyah sebanyak enam jilid yan dapat
ditempuh kurang lebih enam bulan.
2. Program Sorogan
Al-Qur'an
PSQ , yaitu
program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk menghantar santri mampu
membaca Al-Qur’an sampai khatam 30 juz. Pada program ini santri
dibekali dengan sistem bacaan ghoroibul. Qur’an tartil, tahqiq dan taghonni.
Untuk
menyelesaikan program ini diperlukan waktu kurang lebih 20 bulan. Dalam program
sorogan Al-Qur’an ini santri akan diajarkan bagaimana cara-cara membaca
Al-Qur’an yang sesuai dengan sistem bacaan dalam membaca Al-Qur’an. Dimana
santri langsung praktek membaca Al-Qur’an besar.
Selain
itu peserta metode ini diberi tip bagaimana belajar dan mengajarkan metode
an-nahdliyah, diantanya:
1. Lobi suara atau guru memberi contoh,
santri mendengarkan baru menirukan.
2. Pembenahan makhrojul huruf dan
sifatul huruf.
3. Menunjukkan fakta huruf.
4. Dituliskan 11 x baru dibaca
berulang-ulang
H.
Aplikasi
Metode An Nahdliyah
Didalam
metode An Nahdliyah terdapat enam (6) jilid pada buku paketnya, isi secara
garis besar ke-enam jilid buku paket tersebut adalah :
1. Jilid 1 berisi Pengenalan huruf
hijaiyah berharakat fathah.
2. Jilid 2 berisi Huruf hijaiyah
bersambung, harakat dhamah dan kasrah, mad thabi'i, harakat ganda
3. Jilid 3 berisi Ta marbuthah,
mad thabi'i, alif fariqah, ihfa', hamzah washal
4. Jilid 4 berisi Idzhar qamariah,
ra tafkhim, Idzhar syafawi, Idzhar halqi, Mad wajib mutashil,
Mad shilah thawilah, Mad jaiz munfashil
5. Jilid 5 berisi Ghunnah, Idhgham
bighunnah, Idhgham bilaghunnah, Iqlab, Idhgham Mutamatsilain, Ihfa' syafawi,
Lam jalalah (tafkhim-tarqiq)
6. Jilid 6 berisi Idhgham
syamsiyah, Qalqalah, Idzhar bikilmah, Mad lazim mutsaqal kilmi, Mad lazim
mukhafaf kilmi, Mad iwadh, Mad lazim mutsaqal harfi, Mad lazim mukhafaf harfi,
Tanda-tanda waqaf, Surat-surat pendek, Surat Al-Baqarah ayat 1 - 20
Didalam
pengaplikasiannya dalam metode An Nahdliyah yang perlu di lakukan adalah
tindakan sebagai berikut :
a. Awalnya guru menulis ayat-ayat
pendek di papan tulis.
b. Setelah itu guru membacakannya dan
siswa menirukannya dengan diiringi titian murotal.
c. Untuk mengetes santrinya sekali-kali
guru menunjuk salah satu santri untuk membaca tulisan yang ada di papan tulis
untuk mengetahui tingkat kompetensi tilawahnya dengan melihat kemampuan
makhrojul huruf dan kaidah tajwidnya. Titian murotal ini juga menjadi ciri khas
metode ini yaitu ketukan untuk menandai panjang dan pendeknya bunyi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah tentang metode An Nahdliyah (An Nahdhiyah) dapat kami
simpulkan bahwa An-Nahdliyah adalah sebuah kebangkitan. Istilah ini digunakan
untuk sebuah metode cepat tanggap membaca Al-Qur’an yang dikemas secara
berjenjang satu sampai enam jilid.
Metode membaca
Al-Qur’an yang muncul di Kabupaten Tulungagung, Propinsi
Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang
Tulungagung. Pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian
dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran
Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”. Tokoh sentral pendirinya metode
tersebut yakni KH. Munawwir
Kholid. Selain tokoh sentarl tersebut, ada lagi tokoh yang menciptakan metode
tersebut yaitu Kyai Manaf ,Kyai Mu’in Arif, Kyai Hamim, Kyai Masruhan, Kyai
Syamsu Dluha.
Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang
harus diselesaikan oleh para santri yaitu Program buku paket dan program sorogan Al-Qur’an.
DAFTAR
PUSTAKA
Ismail SM, “Strategi Pembelajaran
Agama Islam berbasis PAIKEM” ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan, ( Semarang, : Bumi Aksara,2008 ) hal.7.
Maksum Farid, dkk,Cepat Tanggap
Belajar Al-Qur’an An-Nahdhiyah,(Tulungagung : LP. Ma’arif ,1992),hlm. 9.
Moh. Mungin Arief, Khanan Muhtar, pedoman
pengelolaan taman pendidikan Al-Qu’an metode An-nahdiyah,(Tulungagung : LP.
Ma’arif NU,1993),hlm.9.
http://iinindriani2001.blogspot.co.id/2014/05/mrtode-pembelajaran-al-quran.html
(19
november 2015 pukul 10.35)
https://mabinannahdliyahlangitan.wordpress.com/
(Akses 23 november 2015 pukul 14.45)
http://shodiqin1971.blogspot.co.id/2012/03/pembelajaran-membaca-al-quran-dengan.html (Akses 19 November 2015 Pukul 10.35)
[1] “Sekilas
tentang Annahdiyah”, https://mabinannahdliyahlangitan.wordpress.com/ (Akses
23 november 2015 pukul 14.45)
Ustd saya mohon bantuanya gimana cara mendapatkan Buku metode an-nahdiyan serta cd nya tolong di bantu saya sangat membutuhkan.
BalasHapustrimakasih ust Yarkam SE
maaf ustadz apa bisa download materinya
BalasHapus