Kamis, 26 Mei 2016

Metode An-Nahdiyah




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemungkinan perkembangan tersebut masih akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan manusia. Apalagi pada masa era globalisasi dunia semacam ini yang kita alami sekarang. Situasi dan kondisi semacam ini sering kali membawa perubahan terhadap pola pikir manusia terutama bagi mereka yang dangkal dalam pemahaman agamanya terhadap agama, akibatnya nilai – nilai kehidupan terutama nilai moral agama makin terabaikan oleh masyarakat. Kebanyakan mereka mencurahkan segala daya dan upaya untuk mencapai kemajuan ilmu dan teknologi sebagai wahana untuk mencukupi kebutuhan meteri kehidupannya, sementara mereka lupa pada pembinaan kepribadian manusia, sehingga mereka kehilangan pegangan batin walaupun kekayaan materi berlimpah ruah. Yang lebih tragis lagi adalah dikalangan generasi muda banyak timbul kegoncangan dan kegelisahan rohani.
Oleh karena itu harus dicari jalan keluarnya, salah satunya terhadap anak – anak yang masih bersih dan mudah dibentuk. Pendidikan yang menanamkan keimanan dan ketaqwaan yang berintikan pada ajaran Al-Qur’an. Sebab dengan inilah generasi muda dapat diselamatkan. Dan jika berpedoman kepada Al-Qur’an adalah merupakan obat yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit moral yang telah melanda masyarakat, terutama generasi muda saat ini.
Oleh karena itu hampir semua orang tua muslim merasa mempunyai tanggung jawab besar kepada anak untuk memberikan keterampilan dalam membaca al-Qur’an. Dengan adanya tanggung jawab inilah, banyak orang tua yang memasukkan anaknya kelembaga yang di dalamnya mengajarkan keterampilan membaca al-Qur’an, syaitu di lembaga – lembaga pendidikan keagamaan non formal seperti TPQ, lembaga diniyah serta  musola dan masjid – masjid. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang salah satu metode pembelajaran Al-Qur’an kontemporer yaitu AN Nahdliyah (An Nahdiyyah), secara ringkas, yang akan dibatasi dengan rumusan masalah berikut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan metode?
2.      Apakah pengertian secara Istilah An Nahdliyah tersebut ?
3.      Bagaimana latar belakang lahirnya Taman Pendidikan Al-Qur’an An-Nahdiyah?
4.      Bagaimana sejarah singkat metode An-Nahdiyah?
5.      Bagaimana penjelasan/deskripsi metode An Nahdliyah ?
6.      Apakah kelebihan dan kekurangan metode An Nahdliyah ?
7.      Bagaimana langkah-langkah metode An Nahdliyah ?
8.      Bagaimanakah cara pengaplikasian metode An Nahdliyah ?
C.    Tujuan
1.      Dapat mengetahui pengertian metode
2.      Dapat mengetahui pengertian secara Istilah metode An Nahdliyah;
3.      Dapat mengetahui deskripsi metode An Nahdliyah;
4.      Dapat mengetahui latar belakang lahirnya Taman Pendidikan Al-Qur’an Annahdiyah
5.      Dapat mengetahui sejarah singkat metode Annahdiyah
6.      Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan metode An Nahdliyah;
7.      Dapat mengetahui langkah-langkah metode An Nahdliyah;
8.      Dapat mengetahui pengaplikasian metode An Nahdliyah.








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Metode
Ditinjau dari segi etimologi, Methode berasal dari bahasa Yunani, yaituMethodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ‘‘metha’’ yang berarti melalui atau melewati, dan ‘’hodos’’  yang berarti jalan atau cara. Maka methode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan term method dan way yang diterjemahkan dengan metode dan cara. Sedangkan dalam bahasa Arab , kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti al-thariqah, al – manhaj, dan al – wasilah.. Al – thariqah berarti jalan, al – Manhaj berarti sistem sedangkan al – Wasilah berarti mediator atau perantara. Dengan demikian, kata Arab yang paling dekat dengan arti methode adalaha Al- thariqah. Sedangkan methode ditinjau dari segi termonolgi ( istilah )  adalah “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya”.
B.     Pengertian Istilah An Nahdliyah
Metode An-Nahdiyah adalah salah satu metode membaca Al- Qur’an yang muncul di Kabupaten Tulugalung, Propinsi Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Tulungagung.
Ditinjau dari segi arti, An-Nahdliyah adalah sebuah kebangkitan. Istilah ini digunakan untuk sebuah metode cepat tanggap membaca Al-Qur’an yang dikemas secara berjenjang satu sampai enam jilid.Istilah Cepat Tanggap Belajar Al-Quran An-Nahdliyah dikarenakan memang metodeloginya menggunakan sistem klasikal penuh. Cara belajar dengan menggunakan hitungan ketukan stik secara berirama.


Lahirnya metode ini didasari oleh beberapa pertimbangan, diantaranya :
1.      kebutuhan terhadap metode yang cepat dapat diserap oleh anak dalam belajar membaca al-Qur’an sangat dibutuhkan karena padatnya kegiatan yang dimiliki oleh hampir setiap anak yang sedang menempuh jenjang pendidikan sekolah formal.
2.      Kebututuhan terhadap pola pembelajaran yang berciri khas Nahdliyin dengan menggabungkan nilai salaf dan metode pembelajaran modern.
3.      Pembelajaran di TPQ terkait dengan pembelajaran pasca TPQ (Madrasah Diniyah) sehingga keberhasilan di TPQ akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di Madrasah Diniyah serta pemahaman ilmu-ilmu agama yang lebih luas.
Dalam proses belajar mengajar An-Nahdliyah ada beberapa istilah, yaitu guru tutor, guru yang menyampaikan materi (guru yang paling fasih dan paling bagus di antara guru yang lain) dengan ciri khasnya stik (tongkat) sebagai panduan titian murottal sebagai ganti harkat (isyarat gerakan jari). Guru privat bertugas membina, mengevaluasi, dan memberi prestasi kepada santri. Syarat untuk bisa mengajar An-Nahdliyah di antaranya bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, mempunyai loyalitas yang tinggi, dan sudah pernah mengikuti training.
C.    Latar Belakang Lahirnya Taman Pendidikan Al-Qur’an Anahdiyah

Majalah terkemuka Amerika Serikat pernah memberitakan  bahwa salah satu hal yang memengaruhi sulitnya proses kristenisasi di Indonesia adalah adanya kegiatan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ). Karena lembaga ini memang betul-betul menanamkan doktrin agama yang sholid sejak usia dini. Selain itu, mereka juga memperkenalkan berbagai atribut agama, serta menanamkan nilai-nilai keislaman pada setiap generasi muslim  lebih-lebih tentang cara baca kitab suci al qur’an yang merupakan pedoman hidup setiap umat islam.
Di negara Indonesia sendiri banyak sekali berkembang metode-metode yang dipakai sebagai media pembelajaran  dalam Taman Pendidikan Al qur’an.  Salah satu metode tersebut adalah metode an-Nahdliyah. Metode ini lahir dari Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Tulungagung bersama dengan para kyai dan para ahli di bidang pengajaran al-Qur’an. Metode tersebut diberi nama ”Metode Cepat Tanggap Belajar Al-Qur’an  An-Nahdliyah”. Lahirnya metode tersebut didasari oleh beberapa pertimbangan[1]
1.      Kebutuhan terhadap metode yang cepat dapat diserap oleh anak dalam belajar membaca al-Qur’an sangat dibutuhkan karena padatnya kegiatan yang dimiliki oleh hampir setiap anak yang sedang menempuh jenjang pendidikan sekolah formal.
2.      Kebututuhan terhadap pola pembelajaran yang berciri khas Nahdliyin dengan menggabungkan nilai salaf dan metode pembelajaran modern.
3.      Pembelajaran di TPQ terkait dengan pembelajaran pasca TPQ (Madrasah Diniyah) sehingga keberhasilan di TPQ akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di Madrasah Diniyah serta pemahaman ilmu-ilmu agama yang lebih luas.
Dalam perjalanannya  yang tidak begitu lama, bisa dikata perkembangan metode An Nahdliyah tergolong pesat. Sejak berdiri pada tahun 1991 M. hingga sekarang metode An Nahdliyah telah berkembang pesat dan diterapkan di berbagai daerah. Tidak hanya di Kabupaten Tulungagung saja, tetapi juga kabupaten-kabupaten lainnya, baik di Jawa maupun luar Jawa bahkan metode An nahdliyah telah smenyebar hampir ke seluruh penjuru nusantara.

D.    Sejarah Singkat Berdirinya Metode Annahdiyah
Berbicara tentang An Nahdliyah tentunya tidak akan lepas dari tokoh sentral berdirinya metode tersebut  yakni KH. Munawwir Kholid. An nahdliyah lahir karena keprihatinan Kiai Munawwir melihat anak-anak kecil termasuk putra-putri kiai yang mengaji di surau-surau. Mereka belajar menggunakan metode yang bukan berasal dari kultur pesantren. Hal ini bila diteruskan, maka akan menggeser sistem berpikir mereka. Berangkat dari hal tersebut, akhirnya timbullah niat dalam hati Kiai Munawwir Kholid untuk menciptakan suatu metode cepat belajar al qur’an yang  bercirikan ke-Nahdlotul Ulama (NU)an.
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU merupakan Badan Otonomi NU yang menangani bidangpendidikan, baik pendidikan formal maupun non-formal. Termasuk pendidikan formal adalah MI/SD, MT, MA/SMA  yang bernaung di bawah panji NU. Adapun pendidikan non-formal  meliputi TPQ, Madrasah Diniyah, dan Pondok Pesantren.
Namun, berkat kegigihan Kiai Munawwir, akhirnya dalam waktu yang relatif panjang, terbentuklah Metode An Nahdliyah. Dalam perjalanannya, An Nahdliyah sempat ber’metamorfosis’(berubah/berganti nama) sebanyak tiga kali, yaitu : pertama : bernama Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif (format disusun PCNU Tulungagung pada tahun 1985). Kedua,Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif Qiroati (dengan meminta izin muallif qiro’ati untuk dicetak).Dan ketiga, Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif An Nahdliyah (mulai dicetak pada tahun 1991). Adapun tempat yang sering digunakan untuk membahas format dan perkembangan metode An Nahdliyah adalah musholla lembaga ma’arif Tulungagung.
Sebelum metode ini bernama An Nahdliyah, pada suatu ketika atas petunjuk setelah bermunajat kepada Allah SWT. Kiai Munawwir Kholid berjalan ke arah utara yang pada akhirnya beliau bertemu dengan Kiai Syamsu Dluha. Dari pertemuan itu,  terjalinlah ikatan persaudaraan yang kuat diantara keduanya yang pada akhirnya  menghasilkan beberapa materi rumusan-rumusan yang menjadi bahan penyusunan kitab Metode Cepat Tanggap Belajar Al Qur’an An Nahdliyah. Dengan dibantu oleh Kiai Syamsu Dluha dan kiai-kiai yang lain akhirnya Kiai Munawir Kholid menggagas untuk membuat metode baru. Beliau bersama sahabat–sahabat beliau membentuk team perumus yang beranggotakan  antara lain:
1.      Kyai Munawir Kholid
2.      Kyai Manaf
3.      Kyai Mu’in Arif
4.      Kyai Hamim
5.      Kyai Masruhan
6.      Kyai Syamsu Dluha

E.     Penjelasan/Deskripsi Metode An Nahdliyah
Metode ini merupakan metode pengembangan dari metode Al-Baghdadi maka materi pembelajaran Al-Qur’an tidak jauh berbeda dengan metode Qiraati dan Iqra. Dan perlu diketahui bahwa pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”. Dalam metode ini buku paketnya tidak dijual bebas bagi yang ingin menggunakannya atau ingin menjadi guru pada metode ini harus sudah mengikuti penataran calon guru metode An-Nahdliyah.
Metode ini di kembangkan dengan maksud agar :
1.      Tumbuh sikap kebangkitan kembali untuk belajar dan mengajar Al-Qur’an
2.      Tumbuh sikap cepat dan tanggap dalam belajar dan mengajar Al-Qur’an.
Adapun ciri khusus metode ini adalah :
1.      Materi pelajaran disusun secara berjenjang dalam buku paket 6 Jilid.
2.      Pengenalan huruf sekaligus diawali dengan latihan dan pemantaban makhorijul huruf dan sifatul huruf.
3.      Penerapan qoidah tajwid dilaksanakan secara praktis dan dipandu dengan  titian  murotal,
4.      Santri lebih dituntut memiliki pengertian yang dipandu dengan asas CBSA melalui pendekatan ketrampilan proses.
5.      Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara klasikal untuk  tutoria  dengan   materi yang sama agar terjadi proses musafahah
6.      Evaluasi dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutan
7.      Metode Ini merupakan pengembangan dari Qoidah Baghdadiyah 







F.     Kelebihan dan Kekurangan Metode An Nahdliyah
Kelebihan yang terdapat dalam metode An Nahdliyah antarab lain adalah :
1.      Mudah dipahami oleh anak-anak., karena dalam metode ini anak-anak diajak untuk melagukan saat belajar Al-Qur’an, sehingga dapat diterima oleh otak anak maupun orang dewasa pada umunya.
2.      Semua santri yang belajar lebih cepat tanggap, konsentrasi, dan mudah dikendalikan, juga menyenangkan.
3.      Melatih hubungan sosial, kerjasama, dan kekompakkan anak atau peserta metode An Nahdliyah, karena dalam proses pembelajran ini dituntun secara bersama-sama untuk mengikuti ucapan guru, dan instrument yang digunakan oleh guru tersebut.
Selain mempunyai kelebihan, metode An-nahdiyah pun mempunyai kelemahannya antara lain sebagai berikut :
1.      Dengan metode ini, guru memberi contoh, santri mendengarkan lalu menirukan, sehingga terkesan lebih aktif guru dari pada santrinya.
2.      Tidak semua orang bisa mengajarkan/memakai metode ini, karena hanya untuk orang yang mempunyai persyaratan bisa membaca Al-Qur’an dengan baik,
3.      Mempunyai loyalitas yang tinggi, dan sudah pernah mengikuti training.
4.      Didalam metode ini harus memakai waktu yang lama, karena mempunyai jilid yang banyak, setelah selesai 6 jilid tersebut harus melanjutkan ke tingkat selanjutnya.
5.      Santri tidak bisa berkreasi sendiri dengan cara yang ia suka, karena harus mengikuti peraturan dan tata cara yang sudah ada.





G.    Langkah-langkah Metode An Nadliyah
Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri yaitu :
1.      Program buku paket
Program buku paket ( PBP ) , program awal yang dipandu dengan buku paket Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an An Nahdilyah sebanyak enam jilid yan dapat ditempuh kurang lebih enam bulan.

2.      Program Sorogan Al-Qur'an
PSQ , yaitu program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk menghantar santri mampu membaca Al-Quran sampai khata30 juz. Pada program ini santri dibekali dengan sistem bacaan ghoroibulQur’an tartiltahqiq dan taghonni.
 Untuk menyelesaikan program ini diperlukan waktu  kurang lebih 20  bulan. Dalam program sorogan Al-Qur’an ini santri akan diajarkan bagaimana cara-cara membaca Al-Qur’an yang sesuai dengan sistem bacaan dalam membaca Al-Qur’an. Dimana santri langsung praktek membaca Al-Qur’an besar.
Selain itu peserta metode ini diberi tip bagaimana belajar dan mengajarkan metode an-nahdliyah, diantanya:
1.      Lobi suara atau guru memberi contoh, santri mendengarkan baru menirukan.
2.      Pembenahan makhrojul huruf dan sifatul huruf.
3.      Menunjukkan fakta huruf.
4.      Dituliskan 11 x baru dibaca berulang-ulang

H.    Aplikasi Metode An Nahdliyah
Didalam metode An Nahdliyah terdapat enam (6) jilid pada buku paketnya, isi secara garis besar ke-enam jilid buku paket tersebut adalah :
1.      Jilid 1 berisi Pengenalan huruf hijaiyah berharakat fathah.
2.      Jilid 2 berisi Huruf hijaiyah bersambung, harakat dhamah dan kasrah, mad thabi'i, harakat ganda
3.      Jilid 3 berisi Ta marbuthah, mad thabi'i, alif fariqah, ihfa', hamzah washal
4.      Jilid 4 berisi Idzhar qamariah, ra tafkhim, Idzhar syafawi, Idzhar halqi, Mad wajib mutashil, Mad shilah thawilah, Mad jaiz munfashil
5.      Jilid 5 berisi Ghunnah, Idhgham bighunnah, Idhgham bilaghunnah, Iqlab, Idhgham Mutamatsilain, Ihfa' syafawi, Lam jalalah (tafkhim-tarqiq)
6.      Jilid 6 berisi Idhgham syamsiyah, Qalqalah, Idzhar bikilmah, Mad lazim mutsaqal kilmi, Mad lazim mukhafaf kilmi, Mad iwadh, Mad lazim mutsaqal harfi, Mad lazim mukhafaf harfi, Tanda-tanda waqaf, Surat-surat pendek, Surat Al-Baqarah ayat 1 - 20
Didalam pengaplikasiannya dalam metode An Nahdliyah yang perlu di lakukan adalah tindakan sebagai berikut :
a.       Awalnya guru menulis ayat-ayat pendek di papan tulis.
b.      Setelah itu guru membacakannya dan siswa menirukannya dengan diiringi titian murotal.
c.       Untuk mengetes santrinya sekali-kali guru menunjuk salah satu santri untuk membaca tulisan yang ada di papan tulis untuk mengetahui tingkat kompetensi tilawahnya dengan melihat kemampuan makhrojul huruf dan kaidah tajwidnya. Titian murotal ini juga menjadi ciri khas metode ini yaitu ketukan untuk menandai panjang dan pendeknya bunyi.









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan makalah tentang metode An Nahdliyah (An Nahdhiyah) dapat kami simpulkan bahwa An-Nahdliyah adalah sebuah kebangkitan. Istilah ini digunakan untuk sebuah metode cepat tanggap membaca Al-Qur’an yang dikemas secara berjenjang satu sampai enam jilid.
Metode membaca Al-Qur’an yang muncul di Kabupaten  Tulungagung, Propinsi Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Tulungagung. Pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”. Tokoh sentral pendirinya metode tersebut  yakni KH. Munawwir Kholid. Selain tokoh sentarl tersebut, ada lagi tokoh yang menciptakan metode tersebut yaitu Kyai Manaf ,Kyai Mu’in Arif, Kyai Hamim, Kyai Masruhan,  Kyai Syamsu Dluha.
Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri yaitu Program buku paket dan program sorogan Al-Qur’an.








DAFTAR PUSTAKA
Ismail SM, “Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM” ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, ( Semarang, : Bumi Aksara,2008 ) hal.7.
Maksum Farid, dkk,Cepat Tanggap Belajar Al-Qur’an An-Nahdhiyah,(Tulungagung : LP. Ma’arif ,1992),hlm. 9.
Moh. Mungin Arief, Khanan Muhtar, pedoman pengelolaan taman pendidikan Al-Qu’an metode An-nahdiyah,(Tulungagung : LP. Ma’arif NU,1993),hlm.9.
https://mabinannahdliyahlangitan.wordpress.com/ (Akses 23 november 2015 pukul 14.45)
http://shodiqin1971.blogspot.co.id/2012/03/pembelajaran-membaca-al-quran-dengan.html  (Akses 19 November 2015 Pukul 10.35)


[1] “Sekilas tentang Annahdiyah”, https://mabinannahdliyahlangitan.wordpress.com/ (Akses 23 november 2015 pukul 14.45)

2 komentar:

  1. Ustd saya mohon bantuanya gimana cara mendapatkan Buku metode an-nahdiyan serta cd nya tolong di bantu saya sangat membutuhkan.
    trimakasih ust Yarkam SE

    BalasHapus
  2. maaf ustadz apa bisa download materinya

    BalasHapus